Case 2 : Emerging and Capturing Tacit Knowledge

Case Study 2:

Emerging and capturing tacit knowledge: a methodology for a bounded environment

Download Link (Completed Case Study):

http://www.ai.wu.ac.at/~kaiser/literatur/Wissensmanagement-2/emerging-and-caapturing-tacit-knowledge.pdf

 

Makalah ini berfokus pada beberapa kemungkinan yang menangkap pengetahuan tacit knowledge sejak Polyani (1962, 1966, 1967) menerbitkan karya man tacit knowledge. Penelitian ini menggunakan teknologi informasi dalam bentuk database untuk digunakan dengan cara tertentu yaitu untuk menjadi kerangka kerja untuk proses yang sangat interaktif.

 

Penulis berasumsi bahwa dalam praktek tacit knowledge, responden dapat mengeruk pengetahuan tentang tacit yang dibutuhkan untuk dapat membuat penilaian tentang sifat, status dan hubungan. Nonaka et al. (2003) telah menekankan pentingnya manajemen pengetahuan mengutip sebagai “strategi bersaing yang berkelanjutan”.

 

Artefak merupakan kartu nama atau simbol lain yang ditahan oleh koresponden. Responden akan termotivasi untuk berbagi pengetahuan tacit dengan kunci bisnis dan output yang terukur. Kerangka kiamat tacit adalah keadaan tidak sadar yang diterapkan dalam “lingkungan dibatasi” oleh responden tentang kegiatan usaha sehari-hari mereka.

 

Cresswell (2003) menyatakan bahwa di mana berbagai metode pengumpulan data yang diperlukan untuk melayani keperluan penelitian, metode kasus bisa dipekerjakan.

Tahap 1. pengamatan Awal kegiatan usaha

· Kegiatan dipetakan ke skema.

· Pengetahuan tacit ” dibuang ” dalam bahasa alami.

· Kategori berasal dari deskripsi pengetahuan tacit yang akhirnya mengarah pada embedding kategori.

Tahap 2. Spreadsheet digunakan untuk mengurutkan kategori, memungkinkan untuk lebih lanjut tacit knowledge.

· Perbaikan lebih lanjut pada kategori, dan kategori baru ditambahkan ke daftar kontrol kosa kata.

· Definisi operasional yang diterapkan pada setiap deskrisipsi dalam kosa kata terkontrol setelah konsensus yang dicapai dengan responden. Demonstrasi untuk bisnis yang manajemen Kegiatan bisa ditangkap dan dimanipulasi sesuai tujuan perusahaan.

Tahap 3. Prototipe yang dikembangkan

· Prototipe yang ditentukan dan dibangun untuk bukti konsep bahwa pengetahuan tacit bisa dikategorikan, dijelaskan dan rela dibuang dan diambil terhadap penggerak bisnis menggunakan logika. Diskriminasi dan penilaian dan diminta untuk mengisi database dan membangun prototipe. Responden dari situs kedua diuji prototipe dan ditambahkan ke catatan dengan memasukkan pengetahuan tacit mereka.

Tahap 4. Bukti konsep yang diterima

· Basis data online disetujui untuk membangun sistem.

· Dianjurkan bahwa database ditempatkan pada platform IT Badan pada perusahaan intranet agar itu akan mudah diakses setiap responden pada titik kerja mereka.

Menurut (Swart dan Pye, 2002, hlm. 11-12)Aspek yang mendasari wawasan ini bahwa representasi dibentuk oleh tindakan, yang mengarah pada proses ” re-deskripsi ”.

Aspek penting dalam Swart dan Pye (2002) studi adalah bahwa hal itu mencerminkan antar  sifat tacit knowledge yang kolektif dan deskripsi. Dalam studi tersebut peneliti, yang mendeskripsi tacit knowledge adalah dengan cara kosa kata yang terkontrol, didasarkan dan dibentuk melalui pembuatan kolektif responden. Oleh karena itu, deskripsi penelitian ini dilaporkan karena terjadi dan berkembang melalui interaksi dengan dan literature.

Tag : Binus, Knowledge Management, Sistem Informasi

Leave a Comment

Please note: Comment moderation is enabled and may delay your comment. There is no need to resubmit your comment.